Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh, Sahabat
Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang sejarah, khususnya para pejuang kemerdekaan dari Aceh, Serambi Mekkah. Kita akan membicarakan tokoh wanita yang satu ini. Beliau adalah Keumalahayati. Kalian pasti tahu siapa Malahayati atau Keumalahayati, bukan ? Jika iya, saya akan mengingatkannya lagi. Namun jika belum tahu, oke sekarang dibaca artikel ini............ (hehehe)
Keumalahayati atau dikenal dengan nama Malahayati merupakan salah satu pahlawan dari Aceh Darussalam. Beliau adalah salah satu pahlawan wanita tangguh dari Indonesia Raya. Beliau hidup di zaman pemerintahan Sultan Alaiddin Ali Riayat Syah IV yang memerintah pada tahun 1589-1604 Masehi. Selama Malahayati dan para pejuang lainnya masih hidup para penjajah dibuatnya ketakutan, padahal para tokoh yang dihadapi mereka adalah manusia biasa yang mempunyai keberanian yang tinggi.
Berikut ini ada beberapa FAKTA tentang Malahayati (Keumalahayati) sang pejuang dari Kesultanan Aceh Darussalam :
1. Jalur nasab (garis keturunan) :
• Keumalahayati atau malahayati putri dari Laksanama Mahmud Syah bin Laksanama Muhammad Said Syah bin Sultan Salahuddin Syah (1530-1539) bin Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530)
2. Pendidikan :
• Meunasah (pesantren)
• Setelah lulus dari pasantren, ia melanjutkan ke sekolah Akademi militer Ma'had Baitul Maqdis yang dibangun dengan dukungan Sultan Selim II dari Kesultanan Turki Ustmani (Ottoman Empire) dan sejumlah sekitar 1000 dosen angkatan laut dari Kesultanan Turki Ustmani (Ottoman Empire). Perlu diketahui : Kesultanan Aceh Darussalam menjalin hubungan persahabatan dengan Kesultanan Turki Ustmani (Ottoman Empire) hingga Kesultanan Aceh diruntuhkan oleh Belanda yang berusaha menjajah Aceh selama berabad-abad.
3. Karir :
• Sebagai penjaga pintu gerbang Kesultan membuat Kerajaan Inggris yang dipimpin oleh Sir James Lancaster memilih jalur perdamaian
• Ia dan Cut Limpah bertugas sebagai petugas di Dinas Rahasia dan Intelegen Kesultanan Aceh Darussalam
• Ia mendapat gelar Laksanama karena keberaniannya memimpin pasukan di lautan
• Diplomat ulung dan ahli politik dalam negeri
4. Jasa-jasanya banyak sekali, sedikit jasanya yang diketahui hingga akhir hayatnya antara lain :
• Sebagai Laksanama Wanita Pertama di dunia
• Ia memimpin sekitar 2000 pasukan Inong Balee (pasukan para janda karena suami mereka gugur dalam pertempuran) berperang melawan Belanda yang membawa kapal perang dan benteng dan membunuh Cornelis de Houtman (komandan Belanda yang mendaratkan kakinya pertama di Banten dan di Indonesia pada umumnya) pada pertempuran satu lawan satu di geladak kapal pada 11 September 1599 Masehi dan menawan saudara Cornelis de Houtman yang bernama Frederich de Houtman (orang Eropa pertama yang menerjemahkan Injil dari bahasa Belanda ke Bahasa Melayu) selama 1 tahun . Perang ini diakibatkan karena Belanda mengkhianati perjanjian dagang dengan Kesultanan Aceh Darussalam pada tanggal 21 Juni 1599 Masehi yang membawa kapal "Deleeuw" dan kapal "Deleeuwin".
• Salah datu pejuang dari Aceh, yang pada waktu itu berdiri Kesultanan Aceh Darussalam
• Ia dan pasukannya membangun benteng bernama Benteng Inong Balee di desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar yang digunakan sebagai sarana asrama, pelatiha militer dan logistik.
• Ia mengangkat Darmawangsa sebagai Sultan yang bergelar Sultan Iskandar Muda yang memerintah pada tahun 1607-1636 (Salah satu Sultan yang membawa kejayaan bagi rakyat Aceh dan Kesultanan Aceh Darussalam yang namanya melegenda hingga sekarang).
• Belanda dan Portugis yang menyerang Kesultanan Aceh Darussalam mengalami kekalahan bertubi-tubi akibat berperang dengan Kesultanan Aceh Darussalam yang dibantu oleh rakyat dan Pasukan Inong Balee yang dipimpin oleh Keumalahayati (Malahayati).
• Inggris yang dipimpin oleh Sir James Lancaster memilih berdamai karena Belanda & Portugis dikalahkan secara bertubi-tubi oleh Kesultanan Aceh Darussalam sehingga Sir James Lancaster utusan dari Ratu Inggris bernama Ratu Elisabeth I menjalin hubungan diplomatik dengan Kesultanan Aceh Darussalam pada tanggal 6 Juni 1602 Masehi.
• Wanita Belanda bernama Marie van Zuchtelen mencatat nama Malahayati (Keumalahayati) pada bukunya yang diberjudul "Vrouwlijke Admiral Malahayati (Malahayati the Woman Admiral)".
• Ia wafat pada pertempuran di Teluk Krueng Raya dan dimakamkan di sekitar 3 km dari Benteng Inong Balee di atas bukit
6. Namanya diabadikan pada :
• Buku "Vrouwlijke Admiral Malahayati (Malahayati the Woman Admiral)" yang ditulis oleh Wanita Belanda bernama Marie van Zuchtelen
• KRI Malahayati, Pelabuhan Malahayati
• Garda Wanita Malahayati sebagai divisi wanita Ormas Nasional Demokrat
• Lukisan tentang sosok Malahayati di Musium Kapal Selam Surabaya
• dan lain-lain.
Semoga bermanfaat....
Artikel ini saya rangkum dari :
• id.wikipedia.org/wiki/Keumala_Hayati
• adekrawie.wordpress.com/2008/03/10/laksanama-malahayati-pahlawan-emansipasi-yang terlupakan/
• tanbihun.com/sejarah/admiral-malahayati-armadanya-sangat-ditakuti-portugis-dan-belanda/?wpmp_tp=1
• m.kompasiana.com/post/sejarah/2013/04/20/kartini-dan-malahayati-bukti-emansipasi-bukan-barang-baru/
0 Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang Anda baca. Pemilik blog ini tidak bertanggung jawab atas apapun komentar Anda.