TERBARU

10/recent/ticker-posts

29 Mei 1453 : Konstantinopel ditaklukan Umat Islam

Penulis : Adi Selamet
Ditulis : 29 Mei 2015 (10 Sya'ban 1436 H)
Diterbitkan : 30 Mei 2015 (11 Sya'ban 1436 H)
Diperbarui terakhir: 18 Maret 2020 (24 Rajab 1441 H)


Sumber gambar : realmofhistory.com
Keterangan : Kota Konstantinopel


Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan" [HR. Ahmad bin Hanbal al Musnad 4/335].

Konstantinopel adalah sebuah kota terbesar di Republik Turki yang pernah menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur (330-1204, 1261-1453) selama 1066 tahun yang memeluk Kristen Ortodoks, Kekaisaran Latin (1204-1261) selama 57 tahun yang memeluk Katolik Roma, dan Kesultanan Utsmaniyah (1299-1923) atau Kekaisaran Ottoman selama 469 tahun.

Setelah Kerajaan Islam yang berstatus sebagai Kekhalifahan (1517-1924) ini berakhir akibat dikalahkan Sekutu (Inggris dan Perancis) dalam Perang Dunia I (1914-1918), nama Konstantinopel diubah menjadi "Istanbul" pada 1930 oleh pemerintahan Presiden Mustafa Kemal Ataturk (memerintah 1923-1938). Kota ini berada di antara 2 benua yaitu Asia dan Eropa sehingga sangat dikagumi oleh bangsa-bangsa manapun dan menjadi kota bandar perdagangan terbesar di Eropa selama ratusan tahun.

Bagaimana sejarah Konstantinopel ??

Pada abad ke-7 SM, orang-orang Yunani pimpinan Byzas membangun sebuah kota yang diberi nama "Bizantium" untuk menghormati pemimpin mereka. Wilayah yang sangat luas dan terkuat di Eropa juga dihuni oleh orang-orang beda bahasa. Maka Kekaisaran Romawi (27 SM-476, 330-1204, 1261-1453) dibagi menjadi 2 oleh Kaisar Diocletian (memerintah 284-305) yaitu Kekaisaran Romawi Barat (27 SM-476) beribukota Roma, Italia tapi diruntuhkan pada abad ke-5 oleh orang-orang Jerman dan Kekaisaran Romawi Timur (330-1204, 1261-1453) beribukota Konstantinopel, Turki.

Kaisar Konstantinus Agung (memerintah 306-337) membangun Kota Bizantium pada 324 dan selesai pada 11 Mei 330 sehingga Kota Bizantium disebut Konstantinopel yang berarti Kota Konstantinus yang terkenal sebagai Kota Pertahanan terkuat di dunia pada waktu itu dan dijuluki "Roma Baru".

Kota ini pernah dikepung oleh 9 bangsa sebanyak 20 kali tapi cuma 2 bangsa yang berhasil yaitu Persia lewat Kekaisaran Sassaniyah (224-651) era kaisar Shahrbaraz (memerintah 27/4/629-17/6/629), Avar lewat Avar Khaganate (567-804), dan Slavia yang bersatu dan mengepung kota ini pada Juni-Juli 629 tapi gagal padahal pasukan Kekaisaran Romawi Timur pimpinan Kaisar Heraklius (memerintah 610-641) dikalahkan oleh pasukan Kekaisaran Sassaniyah pimpinan Kaisar Khosrau II (memerintah 597-627) dalam Perang Persia-Romawi (92 SM - 629) atau Perang Sassaniyah-Romawi Timur (602-628).

Kerajaan Umayyah (662-750) berbangsa Arab mengepung Konstantinopel pada 674-678 era Raja Muawiyah bin Abu Sufyan (memerintah 662-680) dan pada 717-718 era Khalifah Umar bin Abdul Aziz (memerintah 717-720) tapi gagal juga dalam Perang Arab-Romawi Timur (629-1050) karena Kekaisaran Romawi Timur punya Api Yunani dan dibantu oleh 50 ribu tentara Kekaisaran Bulgaria I (681-1018) pimpinan Khan Tervel sehingga Khan Tervel dijuluki sebagai "Sang Penyelamat Eropa" oleh orang-orang Eropa sezamannya.

Bangsa-bangsa selanjutnya yang mengepung Konstantinopel tapi berujung gagal adalah Bulgaria pada abad ke-8 dan 13 dalam Perang Bizantium-Bulgaria (680-1355), Rus pada abad ke-9 dan 10 dalam Perang Bizantium-Rus (830-1043) dan Turki pada abad ke-14 dan 15. Kota ini hanya bisa ditaklukan oleh Latin dari Eropa yang memeluk Katolik Roma pada 1204 dalam Perang Salib ke-4 (1202-1204) dan Turki yang dipimpin oleh Sultan Muhammad al Fatih (memerintah 1451-1481) pada Selasa, 29 Mei 1453 setelah pengepungan dimulai pada Jum'at, 6 April 1453.

Mengapa Kota Konstantinopel sering diserang dan dikepung oleh banyak bangsa ??? Karena :

1. Konstantinopel adalah ibukota dan kota terbesar bagi Kekaisaran Romawi Timur dan kerajaan Kristen ini sering berperang melawan negara-negara lain untuk memperluas atau mempertahankan wilayah kekuasaan mereka.

Untuk mengakhiri sebuah negara maka ibukota negara tersebut harus ditaklukan sehingga negara penakluk semakin disegani dan ditakuti oleh negara-negara lain.

2. Konstantinopel itu termasuk Kota Benua antara Asia dan Eropa sehingga menjadi pusat interaksi antara 2 benua selama ribuan tahun

3. Kota bandar rempah-rempah terbesar di Eropa selama ratusan tahun sehingga jika kota ini direbut maka negara penakluk dapat mengontrol jalur perdagangan rempah-rempah di Eropa sehingga menambah pemasukan bagi negara penakluk.

4. Kota terbesar di dunia pada abad ke-3, 5, 6, 7, 11, dan 12 berdasarkan jumlah penduduk, pusat ekonomi, seni dan budaya khususnya di dekat Laut Mediterania Timur yang hanya dapat disaingi oleh Ctesipon di Iran yang menjadi ibukota Kekaisaran Sassaniyah (224-651) pada abad ke-6 dan 7; Baghdad di Irak yang menjadi ibukota Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258) pada abad ke-8, 9, 10, 11, dan 12; Cordoba di Spanyol yang menjadi ibukota Kekhalifahan Cordoba (929-1031) pada abad ke-10 dan 11; Fez di Maroko yang menjadi ibukota Kesultanan Maroko (775-1965) pada abad ke-12; Kairo di Mesir yang menjadi ibukota Kesultanan Mamluk (1250-1517) pada abad ke-14 dan 15; Agra pada 1637 dan Delhi pada 1675 di India yang menjadi ibukota Kesultanan Mughal (1526-1857) dan beberapa kota di Cina dan Turkmenistan.

5. Motif agama menjadi pendorong semangat untuk menaklukan

Di Konstantinopel, ada sebuah gereja terbesar dan termewah bagi Kristen Ortodoks yaitu Hagia Sophia (Aya Sophia) sesuai arsitektur Romawi dan Yunani dibangun pada abad ke-5 yang diubah menjadi Katedral Katolik Roma (1204-1261) oleh Pasukan Salib, Masjid (1453-1931) dan sekarang hanya sebuah Museum di Republik Turki sejak 1 Februari 1935.

Saat Perang al Ahzab, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam pernah bersabda bahwa Konstantinopel hanya dapat ditaklukan oleh sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik pasukan sehingga sejak abad ke-8, Pasukan Islam sering mengepung kota ini tapi berujung gagal kecuali pada tahun 1453, Utsmaniyah (1299-1923) berhasil mewujudkannya.

Mengapa Kota Konstantinopel mampu bertahan padahal sering diserang dan dikepung oleh banyak bangsa yang berkuatan besar ??? Karena kota ini punya pertahanan yang sangat kuat. Bagaimana bisa ???


Pada abad ke-19, Perancis memaksa agar Sultan Abdul Majid I (memerintah 1839-1861) menjadikan Masjid Hagia Sophia menjadi Katedral Katolik Roma lagi sebagaimana pada abad ke-13 dan Kekaisaran Rusia (1721-1917) ingin menjadikannya sebagai Gereja Kristen Ortodoks Rusia sehingga terjadi Perang Krimea (1853-1856) yang melemahkan Kesultanan Utsmaniyah. 

Hagia Sophia sendiri berukuran dengan panjang 82 meter (269 kaki), lebar 73 meter (240 kaki) dan tinggi 55 meter (180 kaki).

Di zaman Kaisar Konstantinopel Agung (memerintah 306-337), dinding pertama atau dinding terluar dibangun. Lalu Dinding Theodosius dibangun sepanjang 2 km (1.2 mil) setinggi 12 meter dengan tebal 8 meter era Kaisar Theodosius II (memerintah 408-450). Kota ini lemah jika diserang dari daratan sehingga para Kaisar membangun tembok tebal yang mengelilingi kota.

2. Kota ini dibangun di atas 7 bukit sekitar Tanduk Emas dan Laut Marmara juga Kekaisaran Romawi Timur memasang rantai raksasa yang mampu menghalangi kapal-kapal musuh berbagai ukuran yang mencoba menaklukan kota ini.

Mengapa Kota Konstantinopel bisa ditaklukan Kesultanan Utsmaniyah ?

1. Kekalahan Romawi Timur dalam Pertempuran Manzikert (26 Agustus 1071) di Turki

30 ribu tentara Kesultanan Turki Seljuk (1037-1294) dipimpin Sultan Alp Arslan (memerintah 1063-1072) mengalahkan 70 ribu tentara Kekaisaran Romawi Timur yang dipimpin Kaisar Romanos IV Diogenes (memerintah 1068-1071) sehingga Anatolia di Turki dan Armenia jatuh ke tangan Turki Seljuk juga Kaisar sendiri ditawan selama 1 minggu.

Selama itu pula dia sangat terkejut dengan keramahan orang-orang Islam yang digambarkan brutal oleh para pendeta di Konstantinopel dan Kaisar sendiri digulingkan, matanya dibutakan dan dibuang ke Pulau Proti, Turki oleh Dinasti Doukas dan dinasti ini mengangkat Kaisar Michael VII (memerintah 1071-1078) yang membuat Romawi Timur makin lemah karena dia dijadikan sebagai boneka oleh Dinasti Doukas dan tidak peduli dengan kelemahan kerajaannya.

Perang ini tak akan terjadi jika Kaisar Romanos IV Diogenes tidak mengkhianati perjanjian damai pada tahun 1069 antara dirinya dengan Sultan Alp Arslan karena Sultan bersama pasukannya ingin meruntuhkan Kekhalifahan Fatimiyah (907-1171) di Kairo, Mesir.

Perang ini sungguh melemahkan kekuatan militer Romawi Timur sehingga Kaisar Alexios I Komnenus (memerintah 1081-1118) minta agar Paus Urbanus II (memerintah 1088-1099) mengirimkan bantuan dari Eropa untuk mengembalikan seluruh wilayah Romawi Timur yang ditaklukan berbagai Kerajaan Islam sehingga pecah Perang Salib (1095-1091) selama 2 abad yang berpusat di Palestina, Turki, Armenia, Tunisia, Mesir dan sekitarnya.

2. Penjarahan Kontantinopel  Perang Salib IV (1202-1204)

200 ribu tentara Salib dipimpin Raja Jerman Philip dari Swabi (memerintah 1198-1208) menyerang Konstantinopel dan membantai ratusan ribu penduduknya juga menghancurkan 20 gereja dan 13 biara termasuk Katedral Hagia Sophia diubah menjadi Katedral Katolik Roma selama setengah abad lebih.

Kaisar Alexios IV Angelos (memerintah 1203-1204) dan keluarganya pun mendirikan Kekaisaran Nicea (1204-1261) padahal Pasukan Salib diundang pada abad ke-11 oleh Kekaisaran Romawi Timur untuk mengembalikan wilayah mereka yang direbut Seljuk. Sebelumnya, Raja Jerman Philip dari Swabi menikahi Irene, putri bangsawan Romawi Timur sedangkan Pasukan Salib mendirikan Kekaisaran Latin (1204-1261) dengan ibukota Konstantinopel.

Meski Kaisar Alexios Strategopoulos dari Kekaisaran Nicea yang dikuasai Dinasti Palailogos (1259-1453) berhasil mengusir Pasukan Salib, tapi Romawi Timur semakin lemah dan hanya puluhan ribu orang yang menghuni Konstantinopel.

3. Allah Ta'ala berkehendak bahwa kota ini dapat ditaklukan oleh Umat Islam karena keimanan sehingga kabar dari Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam terbukti benar dan beliau bukan pendusta.

4. Jasa Orban

Orban dari Rumania menawarkan jasa pembuatan meriam terhebat untuk mengembalikan kejayaan Romawi Timur tapi Kaisar Konstantinus XI Palailogos menolak mentah-mentah karena tidak punya dana dan bahan untuk membuatnya. Lalu Orban menawarkannya ke Sultan Muhammad al Fatih dan sang Sultan membayarnya 3 kali lebih mahal dibandingkan harga jasa yang ditawarkan juga melindungi keluarga Orban dan teman-temannya karena ia punya dana yang besar dan mesiu yang sangat banyak melebihi negara-negara lain.

Meriam Raksasa Turki yang disebut juga "Meriam Dardanella" dan "Meriam Sahi" dibuat selama 3 bulan oleh Orban dan teman-temannya. Berat meriam ini adalah 16.8 ton yang dapat ditarik oleh 60 sapi dan 200 tentara Utsmaniyah juga mampu melempar peluru berdiameter 63 cm sejauh 2 km.

Sebelum menyerang, Sultan Muhammad al Fatih (memerintah 1451-1481) mengirim surat agar Kaisar Konstantinus XI Palailogos (memerintah 1449-1453) menyerahkan Kota Konstantinopel dan Sultan menjamin tidak ada 1 orang pun yang dibunuh.

Tapi sang Kaisar menolak mentah-mentah dan meminta bantuan Eropa yang tunduk pada Gereja Katolik Roma untuk menyerang Kesultanan Utsmaniyah.

 Sumber gambar : en.wikipedia.org
Keterangan : Sultan Muhammad al-Fatih


Sultan Muhammad al Fatih bersama gurunya, Syaikh Aaq Syamsuddin didampingi 2 penasehatnya yaitu Halil Pasha dan Wazir Agung Zagan Pasha/Zaghanos Pasha (memerintah 1453-1456) memimpin pasukan untuk mengepung dimulai Jum'at, 6 April 1453 sehingga 7000 tentara Republik Genoa (1005-1798) dipimpin Giovanni Giustiniani Longo (1418-1453), 2000 tentara Republik Venesia (697-1797) dipimpin Girolamo Minotto, dan 3000 tentara dari Kerajaan Sisilia (1130-1816) dan Kepausan Serikat (754-1798) bergerak untuk membantu Kekaisaran Romawi Timur. 600 tentara Utsmaniyah dipimpin Pangeran Orhan Celebi (1412-1453) membelot dan membela Romawi Timur.

Pasukan Utsmaniyah dibagi 3 yaitu (1) Pasukan Artileri dari arah barat bertugas membobol benteng 2 lapis (2) Pasukan Anatolia yang mengepung kota dan (3) Janissary atau Yenicheri, pasukan elit pertama di dunia yang berada paling depan.

Laksamana Sulaiman Baltoghlu bersama pasukannya dikalahkan di Laut Marmara sehingga Angkatan Laut Genoa, Sisilia, Venesia, dan Kepausan Serikat bisa membantu Romawi Timur. Parit dengan lebar 7 meter yang mengelilingi Konstantinopel mampu menahan serangan Pasukan Utsmaniyah.

Selama berminggu-minggu, kota tak kunjung ditaklukan membuat para penasehat Sultan kehilangan harapan sehingga pada 28 Mei 1453, Sultan Muhammad al Fatih menghentikan serangan dan memimpin pasukan untuk Shalat Tahajud bersama sambil menceritakan keutamaan Jihad dan kemuliaan Syuhada.

Salah satu kelemahan pertahanan Konstantinopel adalah Teluk Tanduk Emas (Golden Horn) yang dipasang rantai besar. 80 kapal perang Utsmaniyah ditarik dari Tanduk Emas melawati Bukit Galata yang tinggi dalam waktu semalam.

Panglima Sipahi (kavaleri) yaitu Ulubatli Hasan bertubuh tinggi dan 30 temannya berusaha keras untuk mengibarkan bendera Turki Utsmaniyah tapi hanya dia dan 12 temannya yang sampai di atas benteng.

Meski dihujani batu, 27 anak panah menempel di tubuhnya, tombak dan peluru melukai tubuhnya tapi ia berhasil mengibarkan bendera Utsmaniyah sehingga Pasukan Utsmaniyah semakin semangat dan pasukan Romawi Timur semakin kehilangan harapan.

Pagi Selasa, 29 Mei 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Umat Islam dan mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium yang berdiri selama 1000 tahun lebih.

Konstantinopel menjadi kota terbesar di dunia selama ratusan tahun setelahnya khususnya pada tahun 1600 era Sultan Muhammad III (memerintah 1595-1603) meski diguncang gempa beberapa kali pada 10 September 1509 dan 45 hari sesudahnya yang membunuh ribuan penduduk termasuk beberapa anggota keluarga kerajaaan, ribuan bangunan rusak parah termasuk Masjid Bayezid II, Masjid al Fatih dan beberapa gereja.

Kesultanan Turki Utsmaniyah (1299-1923) menjadi negara terkuat di dunia pada masa Sultan Sulaiman al Qanuni (memerintah 1520-1566) hingga melemah akibat dikalahkan ratusan ribu tentara Salib dari seluruh Eropa khususnya dari Polandia-Lithuania (1569-1795) dipimpin Raja John III Sobieski (memerintah 1674-1696) dalam Perang Turki Besar (1683-1699) karena puluhan ribu tentara Turki Utsmaniyah dipimpin Wazir Agung Kara Mustafa Pasha (memerintah 1676-1683) dari Dinasti Koprolu (1656-1703) berbangsa Albania era Sultan Muhammad IV (memerintah 1648-1687) dibantu pasukan Crimean Khanate (1449-1783) dipimpin Murad Giray (memerintah 1678-1683) mengepung Kota Wina, Austria yang menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Suci (962-1806) era Kaisar Leopold I (memerintah 1658-1705) dalam Pertempuran Wina, September 1683.

Nama Konstantinopel diubah menjadi "Istanbul" pada 1930 atau 1600 tahun setelah dibangun oleh Kaisar Konstantinus Agung seluas 5343 km persegi (2063 mil persegi) menjadi kota terbesar di Turki, ke-6 di dunia, dan tetap menjadi Kota 2 Benua (Asia dan Eropa) yang menyimpan sejarah pusat peradaban Islam pada Abad Pertengahan juga menjadi Kota Kebudayaan Eropa pada 2010.

562 tahun setelah Konstantinopel ditaklukan oleh Umat Islam, saya menulis kisah ini di blog Adi Ingin Berbagi. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.

Sumber-sumber referensi :

·         http://en.wikipedia.org/wiki/Crusaders
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Battle_0f_Manzikert
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Muslim_conquests
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Constantinople
·         http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_sieges_of_Constantinople
·         http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_urban_areas_by_population
·         http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_cities_proper_by_population
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Istanbul
·         http://en.wikipedia.org/wikiHistory_of_Istanbul
·         http://en.wikipedia.org/wiki/1509_Constantinople_earthquake
·         http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_largest_cities_throughtout_history
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Meriam_Raksasa_Turki
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Fall_of_Constantinople
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Kejatuhan_Konstantinopel
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Orban
·         http://en.wikipedia.org/wiki/UlubatlI_Hasan
·         http://en.wikipedia.org/wiki/Great_Turkish_War
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Ibukota_Kebudayaan_Eropa

Posting Komentar

18 Komentar

  1. Kota Konstantinopel emang jadi kota terpenting pada zaman itu gan

    BalasHapus
  2. Bagus infonya :) Lumayan dapet pengetahuan baru tentang islam :3

    BalasHapus
  3. wah info mantab gan.. jd bertambah pengetahuan kita :)

    BalasHapus
  4. lumayan menambah wawasan tentang islam saya mi-

    BalasHapus
  5. menambah wawasan tentang sejarah islam nih , thanks info

    BalasHapus
  6. Izin simpan gan buat nambah jurnal tentang keislaman

    BalasHapus

Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang Anda baca. Pemilik blog ini tidak bertanggung jawab atas apapun komentar Anda.