TERBARU

10/recent/ticker-posts

5 Sifat Penyebab Korupsi

Gambar : Anti Korupsi
Sumber Gambar : koruptor-indonesia.blogspot.com

Setiap hari, di negara kita diberitakan para pejabat yang terlibat kasus korupsi. Korupsi pula yang menyebabkan kerugian negara yang sangat besar di berbagai bidang, khususnya dalam bidang ekonomi dan kepercayaan rakyat pada pemerintah. Ya, korupsi adalah sebuah perbuatan tercela yang menyalahgunakan kepercayaan publik agar dapat menguntungkan pribadi atau kelompoknya. Dengan kata lain, korupsi itu cara haram untuk menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya. Kita sadar atau tidak, ternyata ada 5 sifat penyebab korupsi. Tentu, bila kita mau mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah kita akan terhindar dari korupsi. Berikut ini 5 sifat penyebab korupsi :

1. Berkhianat dan tidak jujur

Gambar : Dilarang berkhianat
Sumber : sesukakita.wordpress.com

Jujur dan amanah adalah sifat yang harus dimiliki oleh siapa pun khususnya para pejabat. Pada saat dilantik, para pejabat bersumpah atas nama Kitab Suci sesuai agama masing-masing. Namun, setelah berkuasa para pejabat berlomba-lomba untuk korupsi. Puluhan hingga ribuan kasus korupsi belum terungkap dan pastinya, berapa triliun uang negara yang dirugikan akibat korupsi ? Dan anehnya, para koruptor terkesan tanpa beban dan salah.
Tidak takutkah mereka pada hukuman yang diberikan oleh Tuhan ? Dalam al Qur'an, Allah memerintahkan manusia agar menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya. Allah Ta'ala berfirman, "Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan (janganlah pula) kalian mengkhianati amanah-amanah, sedangkan kalian mengetahui" [QS. Al Anfaal (8) : 27]. Jujur dan amanah merupakan sifat terpuji yang semakin langkah. Maka, berikanlah amanat pada orang yang jujur.

2. Mengingkari nikmat-Nya dan tidak bersyukur

Sumber Gambar : youtube.com

Banyak orang yang miskin dan tak mampu namun mereka menjadi orang yang bersyukur kepada Tuhan. Namun, bagaimana dengan orang-orang yang kaya, mampu dengan gaji yang besar setiap bulannya ? Ternyata, kekayaan, kedudukan dan pekerjaan belum tentu membuat orang bersyukur. Misalnya, seorang pegawai pajak golongan III3 bernama Gayus Tambunan mendapatkan gaji 12.1 juta Rupiah/bulan namun ia menggelapkan dana sekitar 25 miliar Rupiah yang menyebabkannya dihukum selama 30 tahun di dalam penjara. Bila bersyukur tentu ia dapat menikmati hidupnya dengan tenang. Bersyukur merupakan perintah Allah. Allah Ta'ala berfirman, "Hai orang-orang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik sebagaimana yang Kami berikan kepada kalian, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar kalian menyembah-Nya" [QS. Al Baqarah (2) : 172]

3. Terbujuk rayuan

Gambar : Simbol Iblis sang Penipu
Sumber : mediaumat.co.id

Banyak para akivis yang belum menjadi pejabat sangat aktif menyebarkan anti korupsi melalui diskusi, sosialisasi, forum dan sebagainya. Namun siapa sangka ? Setelah mereka menjadi pejabat, mereka bisa saja tergoda untuk korupsi dan mereka lupa bagaimana aksi mereka dalam menentang korupsi. Godaan untuk korupsi bisa datang dari mana pun, siapa pun dan kapan pun. Misalnya, istri dan anak yang selalu meminta agar kebutuhan mereka dipenuhi padahal gaji suami atau ayah mereka belum dapat. Kesempatan pula yang ikut andil dalam kasus korupsi. Setiap orang bisa tergoda untuk melakukan korupsi. Allah Ta'ala mengabarkan bahwa godaan dari iblis sangat dahsyat seperti disebutkan dalam QS. Al A'raaf (7) ayat 16-17.

4. Rakus

Gambar : Rakus
Sumber : cintacuran.com

Rakus merupakan sifat tercela yang membuat manusia ingin memiliki sesuatu tanpa peduli halal atau haram. Orang yang tamak berpeluang menjadi koruptor karena haus harta meski jalan haram dilakukannya. Harta dan bermegah-megahan sangat disukai manusia tapi dapat menjerumuskan orang ke jurang dosa. Allah Ta'ala mengingatkan manusia dalam Kitab-Nya, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan senda gurau, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu dan berbangga-bangga tentang harta dan anak-anak seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan petani, kemudian ia menjadi kering, maka kamu melihatnya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat ada azab yang keras, ampunan Allah dan keridhoan-Nya. Dan kehidupan ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" [QS. Al Hadid (57) : 20]

5. Melanggar aturan

Gambar : Melanggar aturan lalu lintas
Sumber : yustisi.com

Sejatinya, aturan diciptakan agar hidup manusia menjadi teratur, tidak saling merugikan dan pastinya, agar pemerintahan sebuah negara berjalan baik. Terlambat, lupa, sakit atau lainnya dapat menyebabkan orang melanggar aturan. Dalam Islam, manusia diperintahkan agar menaati hukum dan aturan. Misalnya, Allah Ta'ala berfirman, "Hai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu" [QS. An Nisa (4) : 59]
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa menaatiku, sunggu dia telah menaati Allah dan barang siapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barang siapa menaati seorang pemimpin sungguh dia telah menaatiku dan barang siapa bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku" [HR. Al Bukhori nomor 2737 dan Muslim nomor 3417]

Namun, tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, sebagaimana Rasulullah bersabda, "Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam perkara kebaikan" [HR. Al Bukhori nomor 6716 dan Muslim nomor 3424]. Korupsi juga merupakan kemaksiatan karena telah melanggar aturan Allah. Bila ada penguasa yang korupsi, maka kita jangan taat kepadanya. Orang yang korupsi adalah orang yang melanggar aturan karena dilarang oleh hukum di negara mana pun.

Korupsi hanya akan merugikan siapa pun dan kita pun dirugikan. Mulai sekarang, ayo kita berantas sifat korupsi dalam tubuh kita sehingga bila suatu saat kita menjadi pejabat maka kita bisa menjalankan amanah tanpa beban. Ayo, berantas korupsi sampai ke akarnya demi kehidupan kita yang lebih baik. Sekian yang dapat saya tulis dan semoga bermanfaat. Saya mohon maaf bila ada yang salah dalam tulisan ini.

Posting Komentar

4 Komentar

Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang Anda baca. Pemilik blog ini tidak bertanggung jawab atas apapun komentar Anda.