TERBARU

10/recent/ticker-posts

10 Alasan Tolak APEC

Penulis: Adi Selamet
Terbit: 12 Oktober 2013

Sumber gambar: Wikipedia English
Keterangan: Logo APEC


1-8 Oktober 2013, KTT APEC (Asia-Pacific Economic Coorperation) telah dilaksanakan di Bali tanpa kehadiran Presiden Amerika, Barack Obama.

Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth adalah tempa KTT APEC kali ini.

Sebenarnya, KTP APEC banyak menuai pro dan kontra tapi tak seramai berita penolakan Acara Miss World di Bali, Indonesia oleh para ulama dan Umat Islam yang tergabung dalam FUI (Forum Umat Islam) dan organisasi masyarakat Islam lainnya.

Ok, berikut ini saya rangkum 10 alasan tolak APEC dari berbagai sumber terpercaya.

1. APEC mengokohkan cengkeraman ideologi kapitalis di Indonesia

2. Sebagai jalan bagi negara-negara imperalis untuk mendominasi di negara-negara berkembang

3. KTT APEC disponsori lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Foundation (IMF), World Bank, Asian Development Bank (ADB) untuk menjerat negara-negara miskin dengan hutang.


Dari setiap KTT APEC, lembaga-lembanga keuangan itu khususnya IMF dan World Bank memberikan hutang dengan bunga yang sangat tinggi, terbukti Indonesia mempunyai hutang 2 ribu triliun rupiah tahun 2012

4. APEC membawa agenda perdagangan bebas yaitu dengan penghapusan bea masuk, penghapusan perlindungan ekonomi domestik lainnya seperti kuota dan subsidi.

Negara-negara miskin dijerat dan dihisap dalam ketergantungan akut oleh negara-negara maju sehingga menjadi sasaran produk impor.

Tahun 2010, produk-produk kain dari Cina menguasai pasar-pasar di Indonesia dan berakibat banyak perusahaan-perusahaan kain lokal bangkrut sehingga terjadi pengangguran.

Bila hal ini dibiarkan, tentu pasar-pasar di Indonesia dikuasai negara-negara asing termasuk Cina.

5. APEC membawa agenda liberalisasi investasi, mendorong Indonesia untuk membuka semua sektor bagi para pemodal asing sehingga perusahaan asing atau multinasional semakin leluasa menguasai SDA yang strategis dan kaya.

Bila hal ini dibiarkan, maka berakibatnya, rakyat harus membayar mahal karena para pemodal asing menguasai infrastruktur dan hal yang mengenai dengan hajat hidup orang banyak.

6. APEC menyebabkan eksploitasi kekayaan alam milik Indonesia semakin deras dan membawa agenda tersembunyi Amerika di Indonesia yaitu perpanjangan kontrak PT. Freeport selama 40 tahun ke depan.

Bila hal ini dibiarkan, tentu rakyat Papua secara langsung dirugikan dan menderita. Belum lagi masalah pencemaran dan kerusakan alam akibat limbah Freeport.

Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan tambang milik Amerika akan mendominasi pertambangan di Indonesia.

7. Indonesia semakin bergantung terhadap pangan impor. Hal ini diwajibkannya liberalisasi perdagangan yang harus menurunkan tarif impor bahkan hingga nol untuk berbagai komoditas.

Akibatnya, produk impor masuk dengan deras dan produk lokal tak dapat bersaing. Jangan heran bila Indonesia akan sulit mencapai swasembada pangan dan krisis pangan seperti kedelai beberapa waktu lalu.

8. APEC mengagendakan pasar bebas yang dapat mengancam kelangsungan usaha kecil menengah dari lobal akibat persaingan yang tidak berimbang.

Ini menyebabkan akan semakin sempitnya lapangan kerja yang diakibatkan banyak perusahaan lokal yang bangkrut.

9. APEC menyebabkan perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia dikuasai asing hingga 95%.

Contoh : air minum dalam kemasan dari Pure Life Nestle perusahaan Swiss dan Aqua yang dikuasai Danone Perancis; beras impor dari Thailand dan Vietnam; Kecap Cap Bango dan teh Sariwangi dimiliki Unilever Inggris; Motor/mobil dari perusahaan Jepang, Cina, India, Eropa dan Amerika; Susu SGM milik Sari Husada yang 82% sahamnya dikuasai Numico Belanda; Sabun Lux, pepsodent dan aneka sampo dikuasai Unilever Inggris; Segala macam peralatan elektronik, komputer dan ponsel buatan perusahaan Jepang, Korea dan Cina; Operator telepon seperti Indosat, XL dan Telkomsel sebagian besar dikuasai asing; Carrefour dimiliki Perancis; 75% saham alfamart dimiliki Carrefour Perancis; Giant dan Hero dikuasai Dairy Farm International, Circle K dari Amerika dan Lotte dari Korea Selatan. Meskipun Bank BCA, Danamon, BII, Bank Niaga masih menggunakan nama Indonesia tapi dikuasai asing. Semen 3 Roda 61.70% dikuasi Jerman; Semen Gresik dimiliki Cemex Meksiko dan Semen Cibinong dimiliki Holcim (Swiss).

10. Negara-negara asing ingin menguasai negeri Muslim dengan diwajibkannya untuk menerapkan kebijakan liberalisasi ekonomi, perdagangan dan investasi yang diusung langsung oleh forum APEC yang telah ditentukan oleh negara-negara maju sehingga semua anggota harus mengikuti dan memenuhi khususnya di bidang ekonomi.

Sesungguhnya APEC adalah bentuk penjajahan baru di bidang ekonomi oleh negara-negara maju kapitalis terhadap negara-negara miskin dan berkembang termasuk Indonesia.

APEC hanya menguntungkan negara-negara maju kapitalis dengan dikuasainya pasar-pasar dan SDA di negara-negara miskin dan berkembang. Ayo, tolak APEC untuk tidak merugikan negara-negara miskin dan berkembang. Semoga bermanfaat...

Posting Komentar

2 Komentar

Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang Anda baca. Pemilik blog ini tidak bertanggung jawab atas apapun komentar Anda.