TERBARU

10/recent/ticker-posts

Awan dan Islam

Assalamu'alaikum semua
Apa kabar, Sahabat ?
Alhamdulillah kita masih bisa menikmati hidup yang indah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang mau mengunjungi blog yang sederhana ini. Kali ini, Adi ingin berbagi artikel tentang Awan dan Islam. Selamat membaca ya semuanya....
Awan diartikan sebagai kumpulan tetesan air hujan di udara yang terjadi karena adanya pengembunan (konsensasi) uap air di udara yang melampaui titik jenuh. Para ilmuan di bidang meteorologi mempelajari berbagai tipe awan dan menyakini awan hujan terbentuk dari sistem tertentu dan berikatan dengan berbagai tipe angin dan awan tertentu. Salah satu jenis awan hujan adalah awan cumulonimbus bercampur dengan hujan angin disertai petir dan gemuruh. Para ahli menemukan bahwa terbentuknya hujan karena ada 3 hal :
1. Awan didorong angin
2. Penggambungan antara awan dan angin
3. Penumpukkan awan-awan
Ketika awan-awan kecil bergabung, udara yang bergerak ke atas di dalam awan yang besar meningkat. Udara bergerak ke atas dekat dengan pusat awan lebih kuat dibanding dengan yang dekat dengan tepi. Udara yang bergerak ke atas ini menyebabkan badan awan tumbuh secara vertikal, sehingga awan menunggu di udara.
Pertumbuha vertikal ini menyebabkan badan awan menjadi bagian yang lebih dingin di atmosfer di mana tetesan air dan hujan es (hujan salju) berkembang. Ketika tetesan air dan hujan es ini menjadi sangat ringan sehingga udara yang bergerak ke atas menyokong mereka, dengan demikian mereka mulai turun dari awan menjadi hujan, hujan es, dan lain-lain.
Allah Ta'ala berfirman, "Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan ke luar dari celah-celahnya...." [QS. An Nuur (24) : 43]
Para ilmuan di bidang meteorologi telah menemukan awan cumulonimbus ini, hujan es mencapai ketinggian 25 ribu - 30 ribu kaki (4.7 mil - 5.7 mil) sperti gunung, sebagaimana Allah Ta'ala menyatakannya dalam Kitab-Nya, Al Qur'an
"..... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa saja yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat itu awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan" [QS. An Nuur (24) : 43]
Ketika hujan es berhubungan dengan kristal es, maka terjadi fenomena yang penting. Aliran elektron dari objek yang lebih dingin menuju objek yang lebih panas. Oleh karena itu, hujan es menjadi beraliran negatif. Efek yang sama terjadi saat tetesan yang paling dingin berhubungan dengan sebongkah hujan esdan pecahan es kecil yang beraliran positif.
Partikel beraliran positif ini kemudian dibawa ke bagian atas awan oleh udara yang bergerak ke atas. Hujan es yang beraliran negatif turun ke dasar awan, dengan demikian bagian awan yang paling rendah beraliran negatif. Aliran negatif ini kemudian turun ke tanh menjadi halilintar.
Benarlah firman Allah Ta'ala yang disampaikan-Nya kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam melalui Malaikat Jibril alaihi salam bahwa apa yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam adalah benar !!!
Allah Tabaroka wa Ta'ala berfirman, "Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (Musyrikin Mekkah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?.
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasanya) Tuhannya yang paling besar" [QS. An Najm (53) : 1-18]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Jika Al Qur'an itu bukanlah berasal dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya" [QS. An Nisaa (4) : 82]
Allah Ar Rahman berfirman, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci ?" [QS. Muhammad (47) : 24]
____semoga bermanfaat dan maaf bila ada yang salah____

Posting Komentar

0 Komentar